Postingan

Mengenal Karakteristik Remaja: Remaja Awal, Tengah dan Akhir

 

Ilustrasi Remaja

Siapakah Remaja Itu?

Remaja adalah masa-masa peralihan yang dialami oleh setiap manusia dari masa kanak-kanak menuju fase kehidupan dewasa. Batasan usia yang disebutkan oleh WHO adalah mereka yang berada pada rentang usia 10 hingga 19 tahun, namun menurut Kementerian Kesahatan RI melalui Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 25 Tahun 2014, mereka yang dikategorikan sebagai remaja ialah mereka yang berusia 10 hingga 18 tahun. Beda dengan WHO dan Kementerian Kesehatan RI, BKKBN mengkategorisasi remaja pada rentang usia 10 hingga 24 tahun yang belum menikah. Di dalam kehidupan remaja, mereka mengalami lima tahap transisi kehidupan (youth five life transitions) antara lain:

  1. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (practice healty life)
  2. Melanjutkan sekolah (continue learning)
  3. Mencari pekerjaan (start working)
  4. Menjadi bagian dari anggota masyarakat (exercise citizenship)
  5. Memulai kehidupan berkeluarga (from families)
Dalam mengelompokkan remaja, Hurlock (1994) membagi remaja menjadi tiga kelompok, antara lain remaja awal dengan usia 10 - 14 tahun, remaja tengah dengan usia 15 - 19 tahun dan fase remaja akhir yakni mereka yang berusia 20 - 24 tahun. Dari masing-masing kelompok tersebut memiliki ciri-cirinya tersendiri, baik secara fisik, emosional, maupun sosial.

Remaja Awal - Segmentasi Berani Usia 10 - 14 Tahun

Karakteristik Fisik

  • Merupakan tahap awal remaja mengalami masa pubertas, di mana remaja baik laki-laki maupun perempuan mulai beradaptasi dan menerima perubahan pada fisiknya yang mulai terjadi akibat perkembangan hormonal. Laki-laki ditandai dengan mimpi basah dan perempuan mengalami menstruasi. Perubahan fisik pada laki-laki dapat dilihat dari tumbuhnya jakun yang menyebabkan terjadinya perubahan pada suara, dada mulai terlihat bidang, tumbuhnya rambut halus pada area wajah dan sekitar area alat reproduksi. Bagi perempuan, mereka akan mulai mengalami perubahan fisik semisal pada dada dengan bertumbuhnya payudara dan bagian panggul yang melebar, seperti halnya remaja laki-laki, sebagian remaja perempuan juga mengalami pertumbuhan rambut halus pada area sekitar alat reproduksi mereka.
  • Dari perubahan-perubahan fisik yang terjadi, remaja mesti mulai memerhatikan kebersihan tubuh mereka secara mandiri, seperti halnya pada saat terjadi menstruasi maupun mimpi basah.
  • Karena perkembangan hormonal, dorongan seksual mulai disadari, sehingga diperlukan mendapatkan informasi yang komprehensif tentang dirinya sendiri.

Karakteristik Emosional

  • Pada saat pubertas, remaja awal acapkali mengalami perubahan emosi yang tidak stabil.
  • Akibat perubahan emosi yang tidak stabil, kemarahan dan ledakan emosional mengambil alih kendali atas diri mereka.
  • Afeksi atau kasih sayang secara fisik tidak diinginkan.
  • Muncul rasa ingin tahu tetang berbagai hal yang baru atau bahkan hal yang bersifat terlarang.
  • Sebagian dari mereka terjebak dalam perilaku beresiko.

Karakteristik Sosial

  • Muncul keinginan pengakuan atas eksistensi mereka di dalam pertemanan sebayanya.
  • Adanya role model yang menjadi tokoh untuk dicontoh di dalam lingkungan pertemanan atau pergaulan.
  • Mudah untuk terpengaruh dengan tren yang tengah ramai.
  • Mulai mengidentifikasi diri melalui kesamaan atribut atau simbol-simbol tertentu, semisal dalam hal berpakaian, gawai, barang-barang sehari-hari lainnya yang diakui sebagai identitas kelompok tertentu dan bisa juga melambangkan kesetiakawanan.

Remaja Tengah - Segmentasi Beraksi Usia 15 - 19 Tahun

Karakteristik Fisik

  • Mulai merasa nyaman dengan segala perubahan fisik yang telah dialaminya.
  • Waktu istirahat dan tidur menjadi lebih banyak dibutuhkan, dikarenakan perkembangan tubuh mereka yang tengah mengalami peningkatan.
  • Mulai memberanikan diri untuk melakukan eksplorasi gaya baru terhadap diri mereka semisal gaya rambut dan mulai merias diri.
  • Mulai ada perhatian terhadap penampilan fisik, dengan begitu muncul dorongan untuk melakukan aktifitas olahraga dan memerhatikan makanan yang dikonsumsi.

Karakteristik Emosional

  • Mulai dan bahkan sering berjarak dengan orang tua dan memilih untuk lebih dekat dengan teman-teman sebayanya.
  • Krisis eksistensial, menginginkan keberadaanya untuk dianggap.
  • Adanya sikap memberontak/membangkang dan tidak suka diatur serta menyukai hal-hal yang berisikan kebebasan.
  • Mood  atau perasaan yang tidak stabil.
  • Mulai memberanikan diri untuk menunjukkan dan mengekspresikan diri atas rasa ketertarikannya pada lawan jenis.

Karakteristik Sosial

  • Mulai menemukan eksistensi diri di dalam lingkungan pergaulan.
  • Mulai menekuni hobi di dalam komunitas dan terlibat aktif dalam suatu komunitas sosial tertentu yang digemari seperti halnya ekstrakurikuler dan organisasi di sekolah ataupun lingkungan.
  • Banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman di luar rumah atau di dalam komunitasnya.

Remaja Akhir - Segmentasi Berkolaborasi Usia 20 - 24 Tahun

Karakteristik Fisik

  • Lebih memerhatikan diri terhadap kesehatan, sehingga mulai spesifik dalam menentukan makanan.
  • Adanya perasaan akan tekanan sosial sehingga memiliki perhatian lebih terhadap bentuk tubuh.
  • Memiliki dan menentukan ciri khas yang berkarakter atas gaya penampilan mereka.

Karakteristik Emosional

  • Meningkatnya kemandirian dan kesadaran akan pentingnya perencanaan masa depan baik dalam pendidikan maupun karier.
  • Mulai kembali mendekatkan diri dengan keluarga.
  • Menentukan teman akrab dan mampu menentukan untuk mengekspresikan luapan emosi terhadap teman-teman tertentu
  • Munculnya kesadaran perencanaan berkeluarga.

Karakteristik Sosial

  • Memaknai setiap perjalanan hidup dan pengalaman yang telah dilalui.
  • Eksistensinya telah utuh di hadapan masyarakat dan keberadaannya mulai diakui.
  • Mulai muncul tuntutan dan tekanan sosial terhadap kemapanan karier serta kehidupan berkeluarga.
  • Lingkar pertemanan yang lebih sempit dan spesifik, prioritas terhadap teman akrab. Hubungan pertemanan lebih banyak dilandasi dengan tujuan-tujuan yang lebih serius seperti halnya untuk berbisnis, berkarier ataupun teman tertentu untuk mengekspresikan luapan emosi.

Sumber: Djajuri, Elma dkk. 2020. Modul Integrasi PIKR-BKR Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja. Bandung: BKKBN Provinsi Jawa Barat.

Posting Komentar

© PIK REMAJA AREGAM. All rights reserved. Distributed by JagoDesain